"Melani!" seketika, melani terbangun dari tidurnya.
"ehhmm.. apaan sih, ma?!" melani menggeliat sebentar kemudian kembali memejamkan matanya.
"kamu kemarin pulang jam 2 pagi?! apa-apaan kamu?! kamu kira rumah ini hotel? cuman buat tempat tidur apa?!" teriakan ibunya kembali memekakkan telinga melani. kali ini, ia terbangun seutuhnya.
"ya ampun, ma, melani cuman pingin have fun ama temen melani. masa nggak boleh? segitunya banget!" protes melani.
"ya have fun tapi nggak gitu caranya, mel?! kamu have fun macem apa malem-malem ke klub, dugem, mabok-mabokkan? emang kamu cewek apaan melani? untung aja kamu nggak hamil!" maki ibunya sinis.
"udah deh ma! nggak usah cerewet. melani mau mandi. udah siang, mau ke mal!" tanpa berkata apa-apa lagi, melani segera meninggalkan ibunya menuju ke kamar mandi.
"melani.. mel! dasar anak kurang ajar kamu ya! brengsek!" caci maki keluar dari mulut ibunya.
"hahh.. andaikan gue nggak dilahirin di keluarga ini. bokap selingkuh, nyokap juga kerjaannya keluar malem mulu. arrgghh. anjing!" makinya.
melani sudibyo. cewek manis 16 tahun ini sebenarnya dilahirkan dari keluarga yang mapan. ayahnya seorang ceo perusahaan otomotif. ibunya designer. akan tetapi, semenjak ayahnya memutuskan bercerai dari ibunya, hidupnya dan ibunya berubah 180 derajat. dari seorang ibu yang lemah lembut, sekarang kelakuannya menjadi kasar. tak jarang, caci maki keluar dari ibu 2 anak itu. sedangkan melani sendiri juga terjerumus ke dalam pergaulan yang salah. kakak lelakinya yang sedang kuliah, bahkan harus menikah karena hamil di luar nikah.
"Tuhan emang nggak adil, mel.. Tuhan nggak bakalan pernah nengok ama kita kita. jadi lo nggak usah deh, nungguin pertolongan dari Tuhan buat elo. nggak bakalan ada". begitu olokan salah seorang temannya yang hampir bernasib sama dengannya.
Melani hanya bisa pasrah.
Tepat pukul 11, melani memasuki pelataran parkir mal. dengan perlahan, ia memarkirkan mobilnya. setelah membenahi make-upnya, melani berjalan santai menuju mal. hanya dengan tank-top serta mini-skirt yang bakalan memanjakan pandangan kaum adam.
"woi, mel.." sapa salah seorang temannya begitu melani memasuki resto tempat mereka janjian.
"eh, elo san?! cuman sendirian doang lo? tiwi ama rena mana?"
"ohh, ada kok. tadi mereka lagi ke wc. oya, lo mau makan apa? pesen aja..." kata sandra sambil menyodorkan buku menu.
"enggak deh, gue nggak suka masakan jepang. gue lebih suka western."
"ahh.. gaya banget loe. udah, makan aja. tapi inget, lo yang bayar kan?"
"tenang aja.. gue udah ambil credit card nyokap. lumayan lahh.."
"gila banget loee.. ahahah... salut deh."
"ya iyalah. hahahah..."
setelah itu, Rena dan tiwi kembali dari kamar mandi. dan keempat remaja itu kembali bersenang-senang